BLANTERORIONv101

Pengertian Pengendalian Mutu Kain | Industri Tekstil Indonesia

10 Agustus 2019
Pengertian Pengendalian Mutu Kain
Pengendalian Mutu Kain


Pengertian Pengendalian Mutu Pada Kain - Pada suatu produksi barang pastinya terdapat pengendalian mutu. Pengendalian mutu merupakan usaha untuk memastikan bahwa suatu produk yang diproduksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku atau sesuai dengan permintaan.

Berikut adalah Pengertian Pengendalian Mutu:

Pengertian Pengendalian Mutu 

Pengendalian adalah suatu kegiatan atau usaha untuk menjamin agar hasil dari pelaksanaan proses produksi sesuai dengan tujuan yang ditetapkan dalam perencanaan, sedangkan

Mutu adalah kemampuan suatu produk atau jasa hingga jangka waktu tertentu.
Baca juga: Proses Pemeriksaan Kain Grey

Jadi Pengendalian Mutu adalah Usaha untuk mengendalikan proses produksi guna memelihara dan meningkatkan mutu produksi secara efektif dan efisien sehingga memuaskan konsumen.

Pengendalian mutu dilakukan dengan cara sebagai berikut:

  1. Menetapkan standar mutu dan biaya 
  2. konfirmasi hasil produksi dan membandingkan hasil produksi dengan standar 
  3. melakukan koreksi jika hasil produksi tidak sesuai dengan standar
  4. usaha perbaikan terhadap standar yang telah ada.

Pada proses produksi pengendalian meliputi:

  1. Jenis bahan yang dibuat
  2. banyaknya jumlah dan volume barang
  3. tingkat mutu
  4. biaya produksi.

Waktu Pengendalian ada 3 macam, yaitu:

1. Preventive Control (sebelum)

Yaitu pengendalian yang dilakukan sebelum proses produksi berlangsung .
Tujuan pengendalian ini adalah agar produksi berjalan sesuai rencana.
Pengendalian ini meliputi:
  • Pengecekan terhadap rencana 
  • pengecekan bahan baku dan bahan pembantu 
  • pengecekan tenaga kerja dan alat produksi pendukung.

2. Monitoring Control (pada saat)

Yaitu pengendalian yang dilaksanakan saat proses produksi berlangsung.
Tujuan pengendalian ini adalah untuk mengendalikan hasil akhir bila terjadi penyimpangan sehingga bila terjadi penyimpangan bisa terdeteksi.

3. Repressive Control (sesudah)

Yaitu pengendalian yang dilakukan setelah produksi selesai.
Tujuan pengendalian ini adalah untuk mencegah penyimpangan untuk proses berikutnya dan tidak bisa mendeteksi penyimpangan-penyimpangan yang ada.

Selain Pengendalian Mutu terdapat juga penggolongan mutu, tetapi disini kita akan membahas penggolongan mutu pada kain. Berikut adalah penggolongan mutu pada kain:

Penggolongan Mutu Pada Kain

Penggolongan mutu pada kain, antara lain:
  1. Kehalusan kain
  2. sifat fisik kain
  3. design anyaman dan design struktur
  4. design permukaan 
  5. ada atau tidaknya cacat kain.
Pada penggolongan mutu pada kain ini, salah satunya adalah "Grading". Grading merupakan hal yang sangat penting pada penggolongan mutu kain, grading ini dilakukan setelah kain jadi atau pada saat finishing.

Grading

Grading adalah penggolongan hasil produksi kain menjadi beberapa peningkatan mutu yang paling tinggi hingga mutu yang paling rendah.

Pada Grading ini terdapat cacat kain, cacat kain ini lah yang menentukan Grade A,B,C, dan D. Semakin banyak cacat kain pastinya semakin jelek grade nya dan sebaliknya. Berikut adalah pengertian cacat kain:

Cacat Kain 

Cacat Kain adalah kelainan yang nampak pada permukaan kain secara bersih akibat mekanisme yang dapat menurunkan mutu kain serta terjadinya sengaja ataupun tidak sengaja.

Faktor penyebab cacat kain, yaitu:
  • Bahan baku atau material 
  • mesin / machine
  • manusia / man
  • sistem
  • metode
  • lingkungan.
Kegunaan Grading, yaitu:

1. Penggolongan mutu kain atas dasar keinginan pasar, konsumen, dan pengguna / user, antara lain:
  • Grade A dengan kategori tidak ada cacat
  • grade B dengan kategori ada cacatnya
  • grade C dengan kategori banyak cacatnya
  • grade D dengan kategori kain rusak / BS
2. Memberikan informasi kain yang sedang diproses sehingga bagian persiapan pertenunan dan bagian pertenunan dapat mengambil langkah-langkah perbaikan.

Grading kain dapat dilakukan pada kain grey atau finish dengan metode yang berbeda, dalam menilai mutu kain banyak mengalami kesulitan jika hanya berdasarkan penglihatan dan perasaan saja.

Hal ini agar tidak subyektif dilakukan dengan standarisasi mutu penilaian, penggolongan kain secara kuantitatif dan metode paling banyak digunakan adalah sistem poin.
Sistem point adalah pemberian nilai / point tertentu pada setiap cacat yang nampak pada kain atau disebut juga dengan pinalti sistem.

Contoh: jika jumlah nilai rata-rata per meter persegi tidak melebihi angka tertentu maka kainnya dimasukkan pada golongan mutu pertama / grade A dan sebaliknya jika jumlah nilai rata-rata melebihi nilai angka tertentu maka kainnya dimasukkan pada mutu ke dua / grade B dan seterusnya.
Demikian Pengertian Pengendalian Mutu Kain, semoga bermanfaat sekian dan terima kasih 😊


Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.